Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

YANG BERHARGA YANG TERSISA KINI

Gambar
Dibuat :  20.42 /  18-02-2014 Ditulis : Fikih Hidayatulloh Diam dan Biarkan Biarkan mereka melihat bangunan kecil yang kau bangun saat ini, selanjutnya dengarkanlah caci maki mereka dan tanam dalam-dalam!! Biarkan saja!! Kau tak perlu gusar atas perlakuan kasar yang kau rasakan, kau tak perlu marah atau lelah dengan semua yang keluar dari mulut mereka!! Biarkan!! Mereka bicara karena ada peduli pada diri mereka, mereka memaki agar kau lebih peka dari ini. Caci maki mereka adalah wajah lain dari cintanya.. Kenali!! Kau harus tau mana benci mana cinta, dan ajarkan pada dirimu. Ajarkan dirimu untuk mencinta, bukan untuk membencinya.. Tunggu sampai Kau mengerti dan tunggu sampai bangunan kecilmu ber-Evolusi dan menjadi besar dan lebih besar lagi dari kini.. Sabar dan jangan pernah berhenti, istirahatlah jika lelah selanjutnya bangkit kembali dan selesaikan sisa jalan hidupmu ini.. Yang berharga yang tersisa kini sampai

JIWA TENGGELAM

Gambar
Dibuat :  16.15 /  29-05-2014 Ditulis : Fikih Hidayatulloh Bicaralah langit hitam kan kusambut kau tak ku keluhkan.. Lihatlah.. Kan kusambut engkau dengan nyanyian panggil hujan dan ritual penyambut senja. Akan ada iringan tarian pengepul hati yang resah tanpa amarah tuk sambut datangmu. Dia milikmu. S enja dengan mega-mega yang meredup semakin sayup.  Dia milikmu.  Dia juga milik Tuan-mu yang menjadi Tuan-ku.. Diam dan renungkan relung jiwa dalam-dalam, b iar terkurung tanya sampai kau menjawab. B angkitlah meski tak sempurna, b ergeraklah pelan tanpa angin menyerta. Bicaralah pada-Nya, p ada jingga dan mega-mega, p elan saja. B iar jadi saksi Bulan dan taburan Bintang Gemintang.  Katakanlah dengan rendah. B ukan tinggi jadi bising.  Maka jiwa-jiwa akan mendengar. Tanyakan apa arti suram yang terlihat.. Kenapa Jingga dengan mega-mega tak terlihat.. Tanyakanlah!! Jiwa tak akan mengerti hanya dengan mengeram. S ampaika

PETANI

Gambar
Dibuat :  22.02 / 26-05-2014 Ditulis : Fikih Hidayatulloh Aku orang yang terbiasa dengan peluh di sekujur tubuh, dengan ragam aroma membuat orang-orang semacam-mu menjauh karena kau akan merasa seperti terbunuh. Aku petani dengan peluh, pergerakkanku terjadi semenjak subuh hingga matahari berlabuh. Peluhku, ku kumpulkan untuk aku tukarkan dengan apa saja agar aku, istri dan anak-anak ku bisa makan. Karena aku hanya petani. Hidup ku penuh dengan kesederhanaan, karena kemewahan masih menjadi mimpi yang sulit aku dapatkan. Aku menjalani hidup ku yang biasa dari mengumpulkan tenaga-tenagaku yang tersisa, aku menikmatinya tanpa harus memikirkan kurangnya dimana. Setiap petang istriku datang, membawakan sebuah keranjang untuk makan siang, lauk sederhana dibuat dengan penuh cinta tersaji dan ku santap habis semuanya tanpa sisa. Aku tak pernah bayangkan hidup lebih dari ini, aku cukup dengan yang aku miliki saat ini, bahagia dengan segala yang telah aku punya, segala yang tak pe

BERKIBARLAH PANJI KU

Gambar
Dibuat : 00.01 / 29-09-2014 Ditulis : Fikih Hidayatulloh Berkibarlah tinggi dan semakin tinggi,  hingga semakin banyak mata memandang  dan mengenal Mu lagi.  Tebarlah segala macam bibit-bibit bunga,  hingga kau bersemi dan semakin berseri dengan sanjungan  serta puja puji untuk kau panji-panji  yang selalu terjaga dibahu Kami. Tegaklah jangan goyah,  meski badai menerjang dan angin kencang menggoncang,  maka tak akan pernah ada lagi kau dengar serapah yang anggap kau lemah. Sapalah terus senja dan petang  hingga waktu yang panjang berulang lelah  tak berhasil membuat kau jadi usang  dalam pergantian gelap dan terang. Terjagalah jangan lengah,  buat mereka yang penuh amarah jengah  dan terperangah sebab Kau tak ditakdirkan untuk mengalah atau kalah. Kami punggawa-punggawamu  dan setiap saat kami akan selalu bersamamu, menjagamu, melindungimu, membelamu   dan temani tiap kibarmu.