Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

KITA SAMA (Part 2)

Gambar
Dibuat  :  12.35  / 06-12-2015 Penulis : Fikih Hidayatulloh Apa cuma karena aku berjalan tanpa alas kaki selanjutnya kalian anggap aku ini berbeda. Apakah kalian tahu? jauh sebelum ada alas kaki bahkan kita semua sama-sama telanjang dan belum berakal sempurna. Jauh sebelum kita ada pada masa ini, masa yang membuat kita cenderung saling benci dengan tradisi yang saling mencurigai kita sama saling bergantung dan tak saling menghitung. Jika hari ini kalian mebedakan diri karena apa yang kalian miliki, apakah aku harus lakukan hal yang sama agar kita benar-benar tak saling mengerti hingga memiliki tak akan pernah terjadi. Lalu dimana perbedaannya??? Jika saja hanya dari cara tumbuh dan tempat bertumbuh, semua tumbuh dgn cara berbeda, cuma posisi, selebihnya kita sama!

HANYA DAUN USANG

Gambar
Dibuat : 01.07 / 0 2-11-2013 Ditulis : Fikih Hidayatulloh Terbayang indah runtuhan daun usang kala angin mulai membelai, melayang ia tapi tak terbang, terjatuh tapi bukan saling menjatuhkan. Daun itu usang, ia pergi meninggalkan bukan ditinggalkan, meninggalkan yang hijau dan muda untuk menggantikan meski nanti kembali akan terganti. Mereka disana, ditempat yang sama sebelum daun itu usang, dipucuk ranting yang sarat dengan goncangan dari angin yang kadang amat kencang, hingga tak jarang salah satu atau satu-satu diantara mereka menghilang terbang sebelum usang, entah karena menyerah atau sudah enggan berjuang. Masih tentang angin itu! Angin yang sama ketika daun usang itu harus menghilang diantara daun muda dan dewasa. Angin yang menjadi saksi juga menjadi penyeleksi mereka yang harus terbang karena telah usang juga bagi mereka yang harus terbuang diwaktu yang tak panjang. Angin itu juga bawa sisa-sisa lalu dan bawa pergi entah kemana, ketempat

TAMAN YANG DITINGGALKAN TEMAN-TEMAN

Gambar
Dibuat : 16.06 / 0 3-12-2015 Ditulis : Fikih Hidayatulloh Keragu-raguan itu memang memuakan, kalian pasti tau, itu yang membuat aku sejak dulu tak ingin berteman dengan keragu-raguan. Kalian mengenalnya? Mungkin tidak atau juga tidak sepenuhnya, karena memang tak mudah mengenalinya. Meski dia amat sangat dekat kadang, meski dia sering kali ada disini, ditempat kita berdiri saat ini, ditengah taman didepan sebuah perapian dengan bunga yang mengelilingi dan sungai mengalir dibawah jembatan yang kemarin kita seberangi. Dia senang bersembunyi diantara kalian, mengelabui dan diam-diam jadi pengendali. Berhati-hatilah! Keragu-raguan itu tak pernah mati, tak akan pernah dan tak akan pernah berhenti mencari tempat lain untuk bersembunyi. Jika tidak dijembatan tadi mungin dia ada disini ditengah-tengah kita berdiri, atau ada diantara api, disela-sela taman bunga yang mengelilingi atau juga mungkin ada di sepanjang sungai yang sempat kita lalui. Tentang ini aku hanya ingin be