INGATAN YANG HILANG

Ditulis : 17.54 / 14-11-2016
Oleh : Fikih Hidayatulloh

Perjumpaan entah akan berarti apa bila saja kebersamaan setelahnya buat kita bahagia sementara saja. Aku rasa, bukan hanya menyaksikan, kau juga, karena kita berdua sama dalam satu lingkaran yang kita buat.
Sempat kita berpegangan tangan, sempat juga kau kulepaskan, sempat juga kau yang melepaskan, hingga kembali kita saling berpegangan erat dipergelangan dan kembali terpisahkan dan sama saling hilang keyakinan.

Waktu, singkat saja, kadang terasa agak lama dan kadang juga aku ingin mengakhirinya segera ketika kita sama saling menyiksa. Kita, itu kau dan aku!

Manisnya kadang terlalu, amat manis dan amat sangat manis, tapi pahit yg sedikit membuat kita seperti lupa manis tadi begitu saja. 

Noda-noda yang kita anggap tak ada pun terkuak, kita saling cecar dan kejar, kita saling papar dan tampar dengan tangan yang tak terlempar. Kita saling menyakiti dengan kata yang sebelumnya kita sepakati tak ada lagi. Kita, akhirnya kita akhiri hingga tak ada lagi kita!

Aku luka, kau juga, kita saling menyayatnya, berbagi sakit rasa yang dulu sempat kita sangat menjaganya. Kita begini saja sebaiknya sudah, aku melepasmu dan ku harap juga kau melepasku, hingga berakhir saling lepas!

Apa kita ini? Entahlah semacam apa, terlalu banyak untuk ku gambarkan. Bukan tentang lukanya saja, walau ku akui itu memang ada, bukan juga hanya tentang bahagianya dan berbagai kayalan tentang indah yang sangat ingin kita punya dan capai bersama.

Kita, sampai saat kita sama sadari semua tak bisa hanya sebatas kita ingin dan mengabaikan batas-batas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GADIS DESA TENGAH KOTA (Cerita Fiksi)

MENUNGGU PUNAH

AKU PAMIT SEKALI LAGI