RATAPAN PEMBOHONG

Dibuat : 14.23 / 30-10-2015
Ditulis : Fikih Hidayatulloh

Berlari tidak, berjalan juga tidak, aku hanya melangah lebih cepat dari biasanya tapi tak secepat berlari.

Aku menatap tegak, terlalu bawah tidak, terlalu atas juga tidak. Tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu rendah, tak menantang juga tak seperti pecundang.
Aku berbicara lantang, tapi tidak terlalu kencang, tidak terlalu kasar, juga tidak terlalu lembut. Hanya sedikit memberi penekanan agar mereka yang disekitar ku memperhatikan.

Aku melihat sekeliling ku bukan hanya satu arah atau sebelah arah. Lebih luas tapi juga tak terlalu jauh pandang ku, hanya sampai yang aku mampu meski kadang ku lewati keterbatasan ku.

Aku berjalan kadang juga seperti berlari kearah yang tak banyak orang mengikuti, karena aku ingin tau bahkan banyak tau dengan sedikit waktu juga sedikit kesempatan yang datang pada ku.

Aku kadang berbicara pelan, tapi tak terlalu rendah, tak terlalu banyak hanya agar orang-orang disekeliling ku tau, bukan sok tau.

Kau dan mereka akan mempertanyakan itu, mempertanyakan arah ku, tujuan ku, bicara ku dan jalan fikiran ku.

Tapi ini aku, langakah lambat ku dan langkah cepat ku bukan untuk menghindari sesuatu, tapi untuk mengejar dan mencapai keyakinan yang ku inginkan. Dengan cara ku, karena aku tau kemampuan ku.

Bukan kau dan mereka!

Tatapan ku yang kosong menurut mu adalah jalan fikiran ku untuk membungkam bicara mu yang tak bernada menurut ku. Aku akan katakan itu saat mata ku dan mata mu bertemu, sampai kau sadari bukan sampai kau tertunduk malu dihadapan ku.

Ini bukan ancaman, ini kecaman!

Kau tak akan cukup mengenal ku hanya dengan beberapa kali atau berkali-kali bertemu. Dan aku tak akan memberi kemudahan untuk mu.

Ingat itu!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENUNGGU PUNAH

GADIS DESA TENGAH KOTA (Cerita Fiksi)

AKU PAMIT SEKALI LAGI