Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

SI ONDAR ANDIR

Gambar
Dibuat : 22.Lewat / 15-07-2016 Ditulis : Fikih Hidayatulloh Catatan : Ini kisah Cerita Nasihat Masyarakat Betawi tempo dulu, seorang kakek Engkong Musa berusia lebih dari 70 tahun yang bercerita. Saya berusaha cakap mendengarkan dan menangkap segala pesan. Mohon maaf apabila ada kekurangan dan juga kekeliruan. Disebuah warung milik Mpok Yani, aku dan beberapa tetangga yang kebanyakan masih memiliki hubungan saudara cerita ini aku dengar untuk yang pertama kali. Aku masih ingin mendengarnya lagi untuk kedua kali dan kesekian kali, karena sungguh aku sangat menikmati. Mereka yang datang tak seragam niatnya dihati, ada yang hanya untuk sekedar menikmati kopi, menghilangkan penat setelah kerja sehari dan ada juga yang hanya sekedar untuk bersilaturahmi. Cerita si ondar-andir kita milai! Ini adalah sebuah cerita antara dosa dan neraka, ini tetang sesuatu yang bila diangkat dapat dosa dan bila dikebawahin jadi durhaka. Ini ceri tentang Si Ondar-andir yang tidak punya nama.

AKU PAMIT SEKALI LAGI

Gambar
Dibuat : 01.43 / 26-06-2016 Ditulis : Fikih Hidayatulloh Aku hanya pulang, bukan melenyapkan diri, aku biarkan kau sendiri karena aku rasa aku tak bisa membuatmu tersenyum lagi atau memaksamu tersenyum menipu diri. Aku lepaskan, karena aku tak ingin kau rasakan sakit dipergelangan tangan karena berusaha menahan, aku tinggalkan karena ku yakin kau ada ditempat yang aman atau sedang bersama orang yang membuatmu "sekedar" lebih nyaman. Aku tak bisa kuteruskan terus menerus membiarkanmu tenggelam bersama mimpi-mimpiku, mimpi yang membuatmu semakin berat tuk wujudkan mimpi-mimpimu, meninggalkanmu tentu aku tak mau jika tidak baik bagimu.  Aku pamit sekali lagi, dan semoga nanti dilain hari kau tak keberatan untuk aku kunjungi, semoga. Jika tidak, entahlah harus kubaca apa perpisahan tanpa pertemuan kemarin lalu, karena sepanjang waktu setelah itu telah kuhabiskan tuk menerka dan mereka-reka apa maksudmu dan tujuan dari keputusanmu. Aku baik saat ini, sebe

TEMBAKAU DAN SEGELAS KOPI

Gambar
Dibuat : 01.10 / 30-06-2016 Ditulis : Fikih Hidayatulloh Gelas kopiku akan kutumpahkan sedikit biar terbuang, kemudian kucampur dengan emosi yang belebih dan agak mendidih dikepalaku. Kumasak ulang sampai matang dan kembali kutuang. Kubiarkan sebentar sampai airnya agak tenang, lalu kuteguk dan berlalu cemburu bersama asap tembakauku. Aku menikmati dengan caraku, bukan yang menyakitimu. Semoga kau kenal aku! Aku tak akan buang-buang energi dengan berlari kesana kemari dengan tujuan yang tak pernah aku kenali. Aku akan disini dan tetap disini, sampai habis ku seruput kopi yang menontonku sejak tadi sambil menertawai tembakauku yang terbakar sendiri. Aku juga baru menyadari dan ikut menertawai sambil kubakar tembakau yang lainya lagi. Sebentar! Beri aku jeda untuk menghempaskan asap tembakau ini beberapa kali. Begini! Aku rasa cukup sampai disini, aku takut! Emm.. bukan.. bukan! Bukan itu maksudku, aku hanya khawatir jika ku terusakan selanjut aku yang akan dite