TANAH BASAH
Dibuat : 09.02 / 02-12-2013
Ditulis : Fikih Hidayatulloh
Cerita ini tentang batang dan tanah basah
penopang kehidupan, yang menjadi pijak pelindung bagi mereka yang hidup dibawah
dan ditasnya.
Ditulis : Fikih Hidayatulloh
Cerita tentang rimbun dan hijau rimba penyambung nyawa, hijau
yang selalu setia dan terjaga bukan untuk mereka sendiri.
Juga tentang harmoni
dimana deras air dan batuan bertemu dan berkumpul pada muaranya, harmoni dalam
damai yang terbentuk dan berakhir dengan sendirinya dan terus menerus.
Ini
harmoni yang selama ini datang lewat mimpi yang begitu dalam dan tinggi.
MEREKA BAWA DAMAI...
Sekelumit kisah diantara sebagian mereka
terbentuk, bawa kami datang dan jauh pergi dari nyata dan gemerlap.
Mereka yang
terbiasa diantara aspal dan beton telah datang untuk tanah basah coklat gelap
bahkan kehitaman, untuk pohon hijau yang lembab disebagian sisinya, untuk
harmoni bertemuanya air dan batu, untuk busukan runtuhan daun yang termakan
waktu dan untuk batu yang terhampar berserakan dengan liar.
Mereka yang selalu
dimanjakan dengan kehidupan harus rela lelah dan basah bermandih buih keringat.
Mereka yang diperbudak uang dan segala yang mereka punya disini harus melayani
karna uang tak berguna.
MEREKA INGIN DAMAI...
Kini mereka ada disini, tempat dimana jutaan
kehidupan bergantung padanya. Tempat dimana hamparan hijau menyelimuti dengan
setia dan rela tanpa belas dan balas.
Damai disini, gemuruh begitu akrab
terdengar, iringan irama gesekan daun satu dengan yang lainnya menambah damai
kala angin membelai rimba.
Yaa itu angin, yang membawa mendekat araoma damai
bau tanah lembut membelai dan segarkan otak yang telalu banyak terlena.
MEREKA DALAM DAMAI...
Tenggelam kini mereka dalam suasana damai
meski belum pada tempat tertinggi.
Ini tempat yang mereka dambakan meski dengan
segala keterbatasan, ini tempat dimana merekan akan merasa lebih dekat dengan
TUHAN, memuji kebesaran dan anugerah yang telah dilimpahkan. Ini saat yang
tidak semua orang akan mendapatkan bahkan diberi kesempatan, mereka yang
terpilih akan datang dan menyaksikan.
Hening kini menyelimuti diri, diam mereka
dalam cahaya yang mulai padam. Ini saat-saat mereka bersama dengan cahaya api
yang temaram, cahaya api yang begitu berarti dan berharap jangan pernah mati
sepanjang gelap nanti.
SUNYI SENYAP DAMAI...
Sunyi senyap memaki mereka yang telah sadari
begitu salahnya mereka selama ini, rintih nurani berbisik semakin menjadi-jadi
diantara sadar salah dan membela diri.
Komentar
Posting Komentar