RINDU PUKULAN OMBAK
Dibuat :18.03 / 01-01-2014
Ditulis : Fikih Hidayatulloh
Aku menghayal
jauh dari tempat ku duduk sendiri, anganku terpatri membawaku jauh pergi dari
tempat ini. Aku kembali dalam sepi yang mengubur ku dalam, memaksaku tenggelam
membaur dalam nikmat alam.
Anganku terbang
sementara tubuhku kian terbenam, aku melayang-layang dalam imaji yang belum
benar-benar ku genggam. Waktu coba menyeretku untuk segera keluar, meneriaki ku
keras agar lekas tersadar.
Aku terseret ke
PANTAI…
Aku duduk
terpaku sambil memeluk lutut ku, angan dan imaji ku bersatu membunuh waktu. Aku
seperti berada dihamparan pasir putih, diam dalam menyaksikan ombak pergi
meninggalkan buih.
Aku cukup
sendiri bersama sepi dan damai alam ini, melihat ombak
menggulung berkali-kali untuk menepi. Damai aku rasa bersama sinar mentari yang
belum muncul sempurna, diantara langit hampir jingga kubertahan cukup lama
disana.
Aku ingin DAMAI…
Mentari hangatkanlah aku dan sentuh sekujur
tubuh, buat aku berkeringat dan penuh dengan peluh. Aku amat menunggu saat-saat
seperti itu, saat panas mentari mu dan tubuh ku mulai menjadi satu.
Mentari cahaya mu membuat pantai saat ini
begitu menggoda, membuat nafsu diri ingin mencumbu mu terasa menggoda. Mentari
dengan cepat kau mengangkat tubuhku kian dekat, memeluk sunrise mu rapat dan
semakin lekat.
Aku ingin mandi membelakangi ombak yang
tinggi, aku ingin rasakan keras ombak mu hantam tubuh sekali lagi. Bergulunglah
dan hantam rindu pukulan ombak yang pecah menjadi serpih, hantampalah dengan
menghentak hingga jatuh tubuhku diatas pasir dan buih.
“Buat aku jatuh terkapar, jadikan aku sadar
siapa aku, bangunkan aku dari tidur manjaku dan kembali bekerja mengejar semua
mimpi-mimpi ku !!”
“Suatu saat kembali aku akan datang kesini,
ketempat ini. Ketika kembali ku RINDU PUKULAN OMBAK mu hantam tubuh ku !!”
pas baca ini gw ngebayangin ada di salah satu laut yg paling gw suka...
BalasHapusmenghirup bau ombak, berdiri di atas tebing sambil mendengar deburan ombak yang sangat keras....
makasih bai, kepuasan penulis itu jika ada respon atau reaksi dari pembacanya...
BalasHapusSemoga ga bosen-bosen baca tulisan w...