MERINDU

Dibuat : 01.55 / 23-02-2014

Ditulis : Fikih Hidayatulloh

Kebisingan membungkam jiwa pengelana
Dalam hujan dia hentikan jalan
Diam dia bicara dalam mulut yang tergadaikan
Dia bersuara hanya untuk dirinya
Tak ada orang lain
Entah karena ditinggalkan atau meninggalkan
Dia disana !!
Didepan tungku perapian entah milik siapa
Baranya masih menyala
Apinya masih tersisa
Bara dan api itu ditinggalkan tak dibawa pulang pemiliknya
Gubuk petani
Disana dia sejenak istirahatkan jasadnya yang lelah
Jasad yang bersandar dalam diam
Namun fikirannya jauh pergi dalam angan
Angan yang merindu teman bicaranya

Sang Pengelana merapatkan duduknya
Hangat meraba tubuhnya yang kuyup sebab hujan dijalan
Hilang sudah badan bergetar
Berhenti sudah nafas tak beraturan
Dia hangat
Dia hanya beristirahat
Jauh dalam dadanya dia meyakini
Tuhan telah berikan jalan ini
Dan dia akan terus telusuri
Tidak mencari sebab Tuhan telah berjanji
Berusaha meski Tuhan telah janjikan

Pengelana dengan keyakinannya
Bersama Tuhan Dia Berjalan….

MERINDU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENUNGGU PUNAH

GADIS DESA TENGAH KOTA (Cerita Fiksi)

AKU PAMIT SEKALI LAGI