JANGAN TERUKIR

Dibuat : 14.26 / 30-08-2014
Ditulis : Fikih Hidayatulloh

Aku lelaki lorong hitam, Aku pendatang dari jalan Ku yang dulu terang.

Aku akan pergi kerempat dimana Kau dan Aku bias bersenang-senang tertawa riang dan buat hari-hari secerah malamdengan taburan gemerlap bintang-bintang bukan ramainya orang berlalu lalang.
Akan Ku bawa Kau pergi ke tempat tak terbatas Kau memandang, berteriak dan panggil bulan datang ikuti Kau berdendang lagu sang periang.
Disana Kau akan luapkan kepuasan Mu, melupakan peluh yang hamper membunuh Mu dan mengenang semua perjalanan Kau dan Aku selama hidup Mu.

Mungkin Kau akan suka itu…
Mungkin juga tidak…

Akan Ku tanyakan itu meski harus Aku merasa regang karena ada yang hilang satu dari sekian tulang belulang..

Menjauhlah sejauh Kau mau, pergilah jangan terlihat dan akan kubenamkan Aku dalam ribuan butir pasir agar cerita antara Kau dan Aku tak akan pernah terukir.
Menyingkirlah dari jalan Ku jika Kau takingin aroma peluh Ku menyengat Mu, bersembunyilahhingga nanti Kau akan bosan sendiri dan pada akhirnya mencari.

Aku disini!!
Nanti ketika Kau mencari dan mulai menerima jalan ini, jalan berpeluh yang sempat buat Kamu hamper mati. Atau pilihlah jalan lain agar kita tak bertemu lagi, karena Cuma ada pilihan ini dan lainnya tunggu sampai aku mati.

Aku inginkan keindahan Kau dan Aku ketika menjadi satu. Bukan perbedaan yang membuat Aku dan Kamu menjadi terus berseteru.

Aku inginkan itu!!
Semoga nanti kau juga..
Jika tidak, aku akan memintamu setelah aku tiba di Surga..

“JANGAN TERUKIR”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENUNGGU PUNAH

GADIS DESA TENGAH KOTA (Cerita Fiksi)

AKU PAMIT SEKALI LAGI