AKU, KAMU, DIA, MEREKA DAN YANG TERSEBAR

Dibuat : 18.16 / 31-03-2015

Ditulis : Fikih Hidayatulloh

Aku akan mulai bicara sekenanya, sekenanya aku karena tak semua hal aku tau.

Berkatalah pada Tuhan!
Sebab Dia yang selalu Kau dan banyak orang agungkan dalam rentetan keluh dan syukur. Dia bukan tempat tinggal mu, Dia juga bukan Ibu yang melahirkan mu, Dia bukan udara dimana kau gantungan nafas mu dan Dia buka bapak yang akan mencari makan untuk mu.
Dia bukan itu semua kita sama-sama tau, tapi Dia ada dibaliknya, semua bergantung pada Dia mulai dari nafas hingga Ibu dan Bapak mu. 

Kau bisa meminta tapi kau tak bisa memaksa, Kau bisa menagih janji tapi Dia belum tentu akan memberi.

Lalu bagai mana dengan aku? 

Aku juga miliknya seperti hal lainnya yang sebagian tak dipercayai oleh benda-benda yang ingin bebas. Benda yang memiliki aturan sendiri, cara sendiri dan berjalan sendiri karena arah bukan kebebasan buat mereka, karena arah dianggap bukan hal baik buat mereka. Benda itu ada nafasnya, juga tumbuh tubuhnya, tapi benda itu tak terarah, berbeda dengan aku dan kebanyakan yang ada disekeliling ku.

Aku akan hidup, bernafas dan tumbuh tapi tidak seperti babi dihutan, aku akan berfikir dan mengambil keputusan tapi tak selambat manusia purba yang tak ku percayai, aku akan bergerak terarah tidak seperti mayat hidup yang bergerak secara acak. Aku bisa bertahan tentu ku sesuaikan dengan kemampuan, aku juga akan menyerang tapi pasti aku punya strategi perang bukan bertindak secara sembarang.

Aku yang ada saat ini adalah aku yang kau dan kalian tau, seperti ini, seperti yang telah ku gambarkan di selembar kertas yang ada dalam saku ku, sisanya ada pada lembaran lain dalam saku orang-orang sekeliling ku termasuk kamu.

Aku bisa jadi apa saja, bisa tergambar apa saja, sebagian tubuh atas ku, sebagian tubuh bawak ku, hanya kepala ku atau cuma ujung kuku ku. Aku juga bisa saja hanya akan menjadi titik disudut catatan kertas mu, bukan goresan dengan makna yg ditebaak-tebak atau tulisan dengan banyak kata bukan gambar.

Pikirkanlah jika kau memilih aku untuk perlindungan mu, kau boleh percayai yang kau tau atau bisa juga menganggap semua itu palsu.

Ini Aku, itu Kamu, disitu Dia, disana Mereka dan sisanya tersebar dimana-mana.

Kau, Dia, Mereka dan seluruh yang tersebar bebas menggambar apa saja.

"AKU, KAMU, DIA, MEREKA"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENUNGGU PUNAH

GADIS DESA TENGAH KOTA (Cerita Fiksi)

AKU PAMIT SEKALI LAGI