DIMANA NILAI ALASAN?

Dibuat : 16.17 / 24-11-2015
Ditulis : Fikih Hidayatulloh

Matahari, lihatlah!
Para pembenci dan pemuji itu menatap mu mantap!


Keduanya pembenci dan pemuji itu jelmaan yang sama bukan dua rupa, tapi berubah-ubah entah sebab apa.



Pembenci itu yang mencaci mu diwaktu tertentu tajam menatap, keras dia bicara dengan rentetan kata tajam bak batu cadas, berbeda dari biasanya, meski terlihat kau berusaha terbiasa karena tidak kali ini saja atau mungkin tidak sekali ini saja dia datang dengan rupa berbedanya.



Sangat berbeda!


Ini berbeda ketika pagi atau sore tadi datang dan kembali, mentari kau tak akan lihat sosok menakutkan seperti kali ini, atau ketika kabut menyelimuti sebagian bumi yang ia tinggali, juga ketika awan hitam legam itu melintasi tempatnya berdiri, tak sedikit pun terlihat senyum berseri.



Ia membagi mu, seolah ia yakini siapa yang benar-benar pergi. Ia memuji mu pagi tadi dan sore nanti solah tak mengenal siapa yang ia caci siang ini. Ia beralasan untuk sebuah pembenaran, ia berkilah untuk sebuah kebenaran nyatanya ia jelas mengenal keduanya.



Lalu dimana nilai alasan untuk sebuah pembenaran?



Apakah satu, saat ia pergi meninggalkan mu Matahari bersama putaran bumi ia pantas katakan kau yang meninggalkannya?



Ataukah dua, saat bulan dengan taburan bintangnya kau perlihatkan jelas lewat panas yang tak terlalu tarasa ia juga pantas katakakan kau tak ada untuknya?



Atau tiga, saat kabut dan awan kelabu menutupi mu pantas mereka katakan kau tak datang untuk bertemu nyatanya jelas kau tak pernah ingkari janji mu?



Sekarang katakan masih adakah nilai sebuah alasan?



#inspirasi riesta yang gak mau

 dipanggil rista

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENUNGGU PUNAH

GADIS DESA TENGAH KOTA (Cerita Fiksi)

AKU PAMIT SEKALI LAGI