HANYA DAUN USANG
Dibuat : 01.07 / 02-11-2013
Ditulis : Fikih Hidayatulloh
Terbayang indah runtuhan daun usang kala angin mulai membelai, melayang ia tapi tak terbang, terjatuh tapi bukan saling menjatuhkan.
Daun itu usang, ia pergi meninggalkan bukan ditinggalkan, meninggalkan yang hijau dan muda untuk menggantikan meski nanti kembali akan terganti.
Mereka disana, ditempat yang sama sebelum daun itu usang, dipucuk ranting yang sarat dengan goncangan dari angin yang kadang amat kencang, hingga tak jarang salah satu atau satu-satu diantara mereka menghilang terbang sebelum usang, entah karena menyerah atau sudah enggan berjuang.
Masih tentang angin itu! Angin yang sama ketika daun usang itu harus menghilang diantara daun muda dan dewasa. Angin yang menjadi saksi juga menjadi penyeleksi mereka yang harus terbang karena telah usang juga bagi mereka yang harus terbuang diwaktu yang tak panjang.
Angin itu juga bawa sisa-sisa lalu dan bawa pergi entah kemana, ketempat-tempat yang mungkin kita tak mengenalnya atau hanya terpojok disudut halaman yang tak ada penghuninya.
Angin itu bawa daun usang..
Pelan dia pergi..
Kembali dia dengan pasti..
Tapi berganti!
01.07
221113
Komentar
Posting Komentar