IMAJI SORE INI

Dibuat  : 17.29 / 14-03-2016
Penulis : Fikih Hidayatulloh

Sore ini imaji ku mengantar ku pergi jauh ke dimensi yang berbeda, membawaku dalam dimensi yang baru dari hiruk pikuk negeri yang tak merasa memilikiku ini.

Lamunan ku gusar menuntun pelan pergi dari tempat ini, hanya lamunan ku saja. Aku terjebak dalam nafas yang sedikit sesak mengingat-ingat jejak rombongan binatang melenggang tenang di tempat yang cukup terang, tanpa ada sesikit pun rasa takut diserang.
Ini bukan sebab jingga tak datang karena hari sudah tak lagi petang, bukan juga sebab raga yang inginkan ku segera pulang atau sebab orang-orang hitam itu yang membuat lamunanku kian lama kian dalam.

Imaji ku mengantar ku ke sebrang melihat gerombolan binatang-binatang berlidah panjang tenang menjilat nikmat makanan penduduk yang menyudut takut.

Aku berang dan kau pun masih saja tetap bisa duduk dengan tenang, melayang dengan mimpi-mimpi yang bahkan aku tak mampu untuk sekedar menghayal memiliki, apalagi membeli darimu yang tak pernah sudi untuk sekedar berbagi.

Kecuali ada mau kau dari aku atau kami yang sebenarnya tak kau pedulikan lagi!

Aku yakin kau menerima segala puja dan piji ini, semoga kau akan semakin tinggi Tuan!

Semoga juga kau tak akan pernah kembali lagi, karena untuk melihat mu saja aku tak akan sudi, sama seperti ketika kau tak berikan kami ruang tuk bermimpi.

Tinggilah, setinggi-tingginya! Tangga ini kau hanya meminjamnya dari kami, setelah kau sampai kami akan ambil kembali lagi agar kau tak dapat turun ke sini, negeri yang telah terlalu banyak kau bohongi dengan janji yang entah berapa kali kau tebarkan kepada kami. 

Cukuplah sudah, kau terlalu liar untuk tinggal bersama kami, terlalu liar kau untuk berada disini. Kau terlalu tak terkendali untuk berdiri sejajar dengan kami.

Pergilah, tinggi kesana, ketempat dimana kau bebas melakukan apa saja, itu jika bisa! Makanlah apa yang kau mau makan jika ada, sebanyak-banyaknya jika tersedia.

Enyahlah, kami lelah sudah, melihat segala tingkah memuakan dan terlalu menjijikan. 

KAU SERAKAH!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENUNGGU PUNAH

GADIS DESA TENGAH KOTA (Cerita Fiksi)

AKU PAMIT SEKALI LAGI