PENCARIAN

Dibuat : 20.43 / 16-11-2016
Ditulis : Fikih Hidayatulloh
Aku hanya tetesan dari deras dan keras aliran. Aku terpisah dan tak dipedulikan, aku ingin ku mengasingkan diri tapi aku takut sendiri, aku pergi tapi tujuan masih tak mampu aku miliki.

Aku seperti ada diantara savana hamparan ilalang, yang tinggi menutup tubuhku hilang. Aku seperti sediri dalam ruang tanpa penghalang, luas juga amat panjang. Aku seperti berjalan meniti begitu terjalnya jurang dengan tajam bongkahan karang yang bisa saja menhancurkan seluruh belulang.

Aku seperti merasa akan segera hilang serta tak mampu lagi kau pandang, aku terbuang!

Jangan mencariku, biarkan aku saja yang mencarimu,itu jika saja kau mau. Tapi itu nanti, setelah ku temui jalan pulangku dan juga setelah kau tetapkan jalan pilihanmu. Pulanglah! Kembali saja sudah pada apa yang telah kau punya, aku bukan apa-apa, aku hanya bagian kecil aliran yang terpisah, bukan deras aliran yang sering kau biarkan dirimu terseret bersamanya.

Aku tak tersesat! Aku hanya lupa dimana kutinggalkan jejak-jejak arah datangku. Beri aku waktu, beberapa saja, ini tak akan lama dan jika tidak tinggalkanlah saja aku bersama aliran kecilku. 

Aku tak pergi, aku hanya pasrah dan coba iklaskan apa yang memang tak bisa ku kendalikan lagi. Aku tak mengasingkan diri, aku hanya saja aku merasa ini masih bagian dari waktu ku sendiri. Aku juga tak melarikan diri, aku hanya sedang ingin menyendiri berusaha menyadarkan seberapa benar pilihanku ini.

Aku lepaskan kau yang tak ingin ku perjuangkan, aku bebaskan kau menuju jalan yang kau atau dia inginkan. Lalu, jika masa ini telah berlau, seperti biasa, hujan dengan sendirinya akan buat kita bertemu, begitu saja! Tanpa rencana antara kita, bukan karena ku mau atau kau yang mau.

Bersatulah aku, mereka aliran-aliran sejenisku bersama kau dengan aliran yang lalu membawamu atau kau yang memang kau rasa disanalah tempatmu.

Kita akan berjumpa, meski tatapmu dan aku tak pernah ada pada satu arah yang sama. Tapi ku senangi masa itu meski tak sepenuh yang aku mau, kunikmati masa itu meski harus kucurinya darimu dan mereka yang ada disekitarmu.

Aku mau, tapi telah ku akhiri jalan sebelum ku memulainya untukmu!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

GADIS DESA TENGAH KOTA (Cerita Fiksi)

MENUNGGU PUNAH

AKU PAMIT SEKALI LAGI